Beranda blog Halaman 3

Menuju Pusat Studi Hukum Kemaritiman Dan Perbatasan Di Indonesia, Program Studi Ilmu Hukum UMRAH Mengadakan Workshop Revisi Kurikulum

0

Dompak, Dalam Rangka Menjadikan Program Studi Ilmu Hukum Berbasis Kemaritiman Unggul Ditingkat Nasional Tahun 2035, Prodi Ilmu Hukum Umrah mengadakan perubahan kurikulum,
kegiatan tersebut juga dilaksanakan untuk menjaring kebutuhan pengguna lulusan sarjana hukum yang berbasis kebutuhan dunia kerja, kegiatan tersebut dilaksanakan di ruang rapat Prodi Ilmu Hukum FISIP UMRAH pada tanggal 1-2 Juli 2019 dengan bentuk audiensi/diskusi
dengan lembaga-lembaga atau instansi yang terkait dengan ilmu hukum.

Audiensi/diskusi yang diadakan pada hari senin-selasa ini di hadiri oleh Kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan (KSOP), Badan Pertanahan Nasional, Lantamal IV, Imigrasi dan Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM KEPRI, lembaga-lembaga atau instansi tersebut sangat mengapresiasi atas kegiatan ini karena secara geografis provinsi Kepulauan Riau berbatasan langsung dengan negara tetangga, yaitu Singapura, Malaysia, dan Vietnam yang memiliki luas wilayah 251.810,71 km² dengan 96 persennya adalah perairan dengan 1.350 pulau besar, dan kecil, sehingga perubahan kurikulum ini sudah selayaknya kearah hukum kemaritiman dan perbatasan disamping sangat perlunya di susun kurikulum yang berbasis kebutuhan dunia kerja.

Ketua Program Studi Ilmu Hukum UMRAH, Marnia Rani.,S.H.,M.H menuturkan bahwa
kolaborasi antara teori dan praktik sangat diperlukan dikarenakan agar ilmu yang diperoleh di kampus juga dapat diaplikasikan di dunia kerja. Sehingga akan melahirkan lulusan sarjana hukum yang dapat bersaing di lingkup nasional maupun internasional, Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik UMRAH Dr. Oksep Adhayanto.,S.H.,M.H menambahkan bahwa berkaitan dengan visi Prodi dalam Rangka Menjadikan Program Studi Ilmu Hukum Berbasis Kemaritiman Unggul Ditingkat Nasional Tahun 2035, maka perlu didorong pemahaman mahasiswa berkaitan ilmu-ilmu hukum yang lebih spesifik berkaitan dengan kemaritiman dan perbatasan baik itu dalam kajian Hukum Tata Negara, Hukum Perdata, Hukum Pidana maupun Hukum Internasional, diharapkan dengan dilaksanakan perubahan kurikulum ini, Prodi ilmu hukum UMRAH dapat menjadi Poros pusat studi ilmu hukum kemaritiman dan perbatasan yang
menjadi pembeda dengan prodi ilmu hukum di Indonesia lainnya. sehingga jika ingin mendalami ilmu berkaitan dengan hal tersebut maka sudah langkah yang tepat untuk mendalaminya di UMRAH.

Cetak Sejarah, HIMKUM Gelar Pemira Untuk Pertama Kalinya

0

Dompak-  Pemilihan Umum masih akan digelar pada 17 April 2019 nanti, namun Himpunan Mahasiswa Ilmu Hukum telah lebih dahulu menggelar pesta demokrasi, dalam rangka memilih ketua dan wakil ketua HIMKUM periode selanjutnya, yang disebut dengan Pemilihan Raya atau Pemira.

Pemira yang dilaksanakan sejak pagi hingga sore hari pada Jumat (12/4/2019) di gedung prodi Ilmu Hukum ini mendapat antuasisme yang cukup baik dari para mahasiswa dan dosen hukum itu sendiri, hal ini terbukti dengan masih banyaknya diantara mereka yang tetap menunggu hingga perhitungan surat suara selesai.

Dengan jumlah  pasangan calon sebanyak 3 pasang, pemira yang dilaksanakan oleh Himpunan Mahasiswa Ilmu Hukum ini cukup hidup, tak hanya pada hari pemungutan suara saja, namun suasana demokrasi ini telah terasa sejak saat pengumuman paslon, masa kampanye hingga saat debat paslon diselenggarakan.

Adapun 3 pasang calon yang menjadi pilihan warga hukum untuk pemira perdananya yaitu, Paslon nomor urut 1 Rakha Fauzan – Rara, paslon nomor urut 2 Ade Mudhofar – Sahril, dan paslon nomor urut 3 M. Wan Reza Pahlevi – M. Ade Wardana.

Meski baru pertama kalinya digelar, nyatanya kualitas dari pemira ini sendiri sudah cukup baik. Mulai dari pembentukan panitia seleksi untuk KPR dan Bawasra hingga pada persiapan pada hari H.

Serangkaian persiapan terkait pemungutan suara itu sendiri menjadi tanggungjawab KPR dan telah dilakukannya dengan cukup apik, kampanye dan debat paslon pun berjalan dengan lancar, tanpa adanya kendala yang berarti.

Selain itu, untuk daftar pemilih tetap ditentukan berdasarkan data jumlah mahasiswa aktif prodi ilmu hukum tahun akademik 2019 yang berjumlah 338 orang.

Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Ilmu Hukum, Hakimi Suhamanya mengatakan bahwa ia sendiri cukup senang melihat antusiasme masyarakat hukum terkait digelarnya pemira untuk memilih ketua dan wakil ketua himkum selanjutnya, mengingat bahwa selama hampir 5 tahun ini, pemilihan ketua dan wakil ketua himkum hanya dilakukan melalui Musyarawah Besar atau MUBES HIMKUM. Artinya ini menunjukkan semakin meningkatnya kesadaran mahasiswa hukum khususnya untuk menjunjung demokrasi dan penggunaan hak suara tambahnya.  

Yang lebih menarik dari pelaksanaan pemira ini sendiri adalah selain dukungan  yang diberikan prodi ilmu hukum itu sendiri, yang mana dalam hal ini Kepala Jurusan Prodi Ilmu Hukum sendiri yang langsung memberikan saran melalui KPR terkait bagaimana pelaksaan pemira ini. Namun, juga terlihat bagaimana timses dari masing-masing paslon mengkampanyekan kandidatnya satu sama lain, dengan tetap menjunjung tinggi nilai solidaritas sesama mahasiswa hukum.

Mulai dari pengambilan surat suara yang telah dicap oleh KPR dan HIMKUM, sampai pada perhitungan suara selesai, baik masing-masing paslon dan para timsesnya tetap tertib mengikuti rangkaian acara,.

Adapun rekapitulasi hasil perhitungan suara adalah sebagai berikut, yang mana Paslon 1 mendapat perolehan suara 95 suara, paslon 2 memperoleh 81 suara, sementara paslon 3 sebanyak 35 suara.

Setelah serangkaian acara pemira ini selesai dilaksanakan, maka tinggal menunggu agenda penutup berupa Mubes selanjutnya yang akan menjadi tugas akhir HIMKUM periode 2018/2019, untuk kemudian menuju masa pemerintahan HIMKUM yang baru.  (Nur).

PEMBERITAHUAN MAGANG PRODI ILMU HUKUM TAHUN 2019

0

Bagi mahasiswa/i Prodi Ilmu Hukum yang telah memenuhi persyaratan untuk mengikuti Magang Tahun 2019 bahwa jadwal pelaksanaan Magang akan dimulai dari tanggal 15 Juli s.d 28 Agustus 2019.

Maret Membanggakan: Delegasi Ilmu Hukum UMRAH Juara I dan II Lomba Debat Kusuma dan Debat Forcom 2019

0

Tanjungpinang – Delegasi dari Prodi Ilmu Hukum UMRAH berhasil meraih Juara I dan II dalam ajang Debat Mahasiswa yang diselenggarakan oleh Kesatuan Suara Mahasiswa (Kusuma) Kepulauan Riau, Sabtu (16/03). Lomba yang berlangsung di Hotel Pelangi tersebut diikuti oleh 14 Delegasi yang berasal dari berbagai Organisasi Kepemudaan dan Perguruan Tinggi di Kepulauan Riau.

Raihan itu didapat setelah perwakilan organisasi kemahasiswaan dari Ilmu Hukum yakni Gerakan untuk Kesejahreaan Perempuan dan Anak (Gahtra) dan Himpunan Mahasiswa Ilmu Hukum (Hima Hukum) bertemu di final.

Pada babak final format kemenangan dilakukan dengan victory point, yang dinilai oleh 5 orang juri dari akademisi hukum, politik, anggota Bawaslu, dan komisioner KPU Kepulauan Riau.

Mosi debat pada babak ini adalah Penyelenggaraan Pemilu Serentak (Presiden dan Legislatif). Alhasil, Hima Hukum yang bertindak sebagai tim pro berhasil unggul dari Gahtra yang berada di posisi kontra dengan nilai 3.340.

Foto peraih Juara I dalam Debat Mahasiswa yang diselenggarakan oleh KUSUMA Kepri. Dok. Nurhatijah

Untuk Juara III dan Harapan I secara berturut-turut diraih oleh Himpunan Mahasiswa Kabupaten Buru dan Generasi Baru Indonesia (GenBI).

Adapun yang bertindak sebagai debater dari Ilmu Hukum adalah mahasiswa lintas semester, dari semester 2 hingga 6. Berikut nama-namanya:

Tim Hima Hukum

  1. Puteri Handayani
  2. Rara
  3. Sarlinda Monita

Tim Gahtra

  1. Muhammad Al-Hafiz
  2. Patma
  3. Riski Erlando Sembiring

Tumbuhkan Kesadaran Berdemokrasi

Dengan mengangkat tema “Peran Pemuda dalam Pemilu 2019 untuk Menjaga Keutuhan NKRI” diharapkan tercipta pemikiran-pemikiran kaum-kaum intelektual untuk membedah berbagai isu terkait pemilu 2019 ini secara akademis dan dialektis.

“Adanya debat ini juga untuk menumbuhkan kesadaran pemuda untuk turut berpartisipasi dalam Pemilu 2019 nanti. Selain itu juga menambah kepekaan terhadap berbagai isu dalam pesta demokrasi 5 tahunan ini secara akademis”, ujar Surya Wibawa, Ketua Umum Kusuma Kepri.

Sesuai dengan tema, mosi yang dipertandingkan juga menyangkut problem yang berkaitan dengan pemilu yaitu:

  1. Debat Capres dan Cawapres Efektif dalam Menggali Kemampuan dalam Menyelesaikan Persoalan Bangsa.
  2. Penyederhanaan Partai Politik melalui Parliamentary Threshold.
  3. Penyelenggaraan Pemilu Serentak (Presiden dan Legisatif).
Piala juara debat KUSUMA dan Forcom 2019. Dok. Hakimi Suhamanya

Maret: Bulan yang Membanggakan

Kebahagiaan kian bertambah, setelah delegasi Ilmu Hukum atas nama UKM Research and Debate menjadi Juara I dan II Lomba Debat Forcom 2019 yang diadakan Forum Mahasiswa Bidikmisi (Formadiksi) UMRAH.

Hal itu berdasarkan pengumuman yang dilakukan pada Malam Puncak acara Dies Natalis Formadiksi ke-II, di Gedung Aisyah Kota Tanjungpinang pada waktu yang bersamaan dengan acara Debat Kusuma.

Untuk diketahui bahwa Lomba Debat Forcom 2019 merupakan rangkaian acara Dies Natalis Formadiksi ke-II yang berlangsung dari tanggal 11-12 Maret 2019 di Gedung Serba Guna Lantai 3 Rektorat UMRAH.

Lomba sendiri diikuti oleh 12 tim dari berbagai jurusan dan organisasi kemahasiswaan di lingkungan UMRAH

Dengan begitu, 4 piala juara berhasil dibawa pulang untuk mengisi lemari penghargaan yang ada di Program Studi Ilmu Hukum.

Apresiasi dari kalangan Dosen Ilmu Hukum juga berdatangan, salah satunya dari Sekretaris Program Studi.

“Mantap! Harus dibuat rencana lanjutan sehingga kita punya debater-debater selanjutnya”, ucap Irman, S.H., M.H.***rps

Penulis : Rilo Pambudi. S

Dua Tim Debat Ilmu Hukum Melaju ke Final Formadiksi Debat Competition

0

Dompak– Dalam rangka memperingati Dies Natalis Forum Mahasiswa Bidikmisi yang kedua Universitas Maritim Raja Ali Haji, lomba debat dan essay menjadi agenda yang diselenggarakan dengan tema “Optimalisasi Potensi Maritim Berdaya Saing Global Di Kepulauan Riau Sebagai Miniatur Indonesia”.

Tahapan lomba ini sendiri terbagi menjadi dua hari yakni, di hari Senin (11/03/2019) untuk babak penyisihan dan semi final, kemudian pada Selasa (12/03/2019) digelar debat final untuk memperbutkan juara 1, juara 2, dan juara 3 yang dilaksanakan
Sebagai salah satu bentuk apresiasi mahasiswa ilmu hukum terkait kegiatan tersebut, tim Research and Debate Hukum pun menurunkan total 5 tim untuk berlaga dalam Formadiksi Debat Competition.

Pelaksanaan dan Pendaftaran Yudisium FISIP

0

Berita

Pengumuman